Laman

Rabu, 14 Maret 2012

MAN Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat Dewi Urip Wahyuni

Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat
Dewi Urip Wahyuni
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Fatahillah Surabaya
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap
konsumen terhadap keputusan pembelian. Satuan unit/obyek analisis penelitian ini adalah konsumen atau
pembeli dan pengguna sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Manfaat penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi
dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui perilaku konsumen.
Kata kunci: motivasi, persepsi, sikap konsumen dan keputusan pembelian.
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out and to analysis the effect of motivation, perception and
consumer’s attitude through purchasing decision. The object of this research is “HONDA” a motorcycle’s
brand’s users and buyers around west Surabaya. Based on the result of this research is known that
motivation, perception and customer’s attitude influence Honda purchasing with positively and significantly
through purchasing decision Honda a motorcycle brand. The benefit of this research is used as a source of
information for increasing sales volume amount through consumer’s behavior.
Keywords: motivation, perception, consumer’s attitude and purchasing decision
PENDAHULUAN
Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai
dengan berbagai macam persaingan di segala bidang.
Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis
semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang
tepat dalam memenuhi target volume penjualan.
Mengingat perkembangan teknologi yang makin
dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat
untuk bertindakagar tidak kalah bersaing. Menurut
Kotler (2002:34), dalam meningkatkan persaingan
masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan
persaingan tersebut dengan menampilkan produk
yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen
yang selalu berkembang dan berubah-ubah.
Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin
meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa
angin segar bagi perusahaan otomotif terutama
di bidang sepeda motor, yang mana sangat
dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya
terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak
sekali bermunculan merek sepeda motor dengan
berbagai model, desain, memberikan kualitas yang
bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan
yang bergerak di bidang otomotif hal ini
merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa
pasar. Salah satu merek yang digemari oleh sebagian
masyarakat sejak dahulu adalah merek Honda. Untuk
menghadapi persaingan tersebut produk Honda selalu
menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana
disesuaikan dengan perkembangan jaman dan
keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat
menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi
dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan
keputusan pembelian. Disamping itu kemudahan
untuk mendapatkan alat transpotasi jenis sepeda
motor saat ini sangat mudah karena program pemberian
kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Perilaku
konsumen dipengaruhi olek faktor usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan semakin
tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi
pribadi berupa sepeda motor dan meningkatnya
persaingan untuk merebut konsumen maka
penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Motivasi,
Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek “HONDA” di
Kawasan Surabaya Barat.” Berdasarkan latar belakang
yang ada, penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut: apakah ada pengaruh motivasi,
persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan
30
Wahyuni: Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
31
pembelian sepeda motor Merek “HONDA” di
Kawasan Surabaya Barat.? Sedangkan tujuan
penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi,
persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Merek “HONDA” di
Kawasan Surabaya Barat.
Merujuk pada latar belakang dan rumusan
masalah, dibutuhkan teori yang mendukung keberadaan
masing-masing variabel yang diteliti. Penelitian
terdahulu dilakukan oleh Sanjaya (2007);
tentang pengaruh persepsi dan sikap terhadap keputusan
pembelian Mobil Daihatzu Xenia di Surabaya,
hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh
yang signifikan persepsi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian.Seseorang dalam
kehidupannya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginannya berdasarkan skala prioritas
dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun
barang sekunder. Mengingat makin berkembangnya
daerah permukiman yang jauh dari pusat kota maka
makin dibutuhkan sarana transportasi pribadi yang
cukup efektif bagi keluarga. Saat ini kebutuhan
transpotasi pribadi jenis roda dua khususnya sepeda
motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.
Kebutuhan masyarakat tersebut ditangkap oleh
pengusaha sebagai peluang untuk mengembangkan
kinerja bisnisnya dengan melakukan pengamatan
kepada perilaku konsumen. Kinerja bisnis akan
tercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja
dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen
yang potensial. Menurut Sigit (2002:6); pemasaran
adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan
untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan
pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan
distribusi fisiknya sejak dari produsen awal
sampai konsumen akhir. Sedangkan Swasta, Handoko
(2000:6) menyatakan bahwa terdapat falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran
bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan
dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada
konsumen (Consumer Oriented), hal ini berbeda
dengan pandangan yang terdahulu bahwa pemasaran
berorietasi kepada produk, penjualan dan keuangan
perusahaan.
Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan
beraneka ragam perilakunya maka produsen harus
benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan
terhadap apa yang menjadi keinginannya. Menurut
Solomon et al. (2002:6); Consumer behavior is the
study of the proceses involved when individuals or
groups select, purchase use or dispose of products,
services, ideas, or experiences to satisfy needs and
desires. Jadi pada dasarnya pengusaha mempunyai
kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan
konsumen melalui produk yang ditawarkan. Faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua
hal yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut
Swasta dan Handoko (2000:58); Faktor internal yang
dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain
:1) motivasi dan 2) persepsi. Sedangkan menurut
Schiffman dan Kanuk (2000:69); motivasi adalah The
Driving force with in individual that impels then to
action.Motivasi merupakan kekuatan penggerak
dalam diri seseorang yang memaksanya untuk
bertindak. Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan
bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam
pribadi yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan.
Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17) menjelaskan
bahwa motivasi pembelian adalah pertimbanganpertimbangan
dan pengaruh yang mendorong orang
untuk melakukan pembelian.
Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi
motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional
adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataankenyataan
yang ditunjukkan oleh produk kepada
konsumen dan merupakan atribut produk yang
fungsional serta obyektif keadaannya misalnya
kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang,
efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima.
Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian
berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat
ditangkap oleh pancaindera misalnya dengan memiliki
suatu barang tertentu dapat meningkatkan
status sosial, peranan merek menjadikan pembeli
menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya
bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang
akan mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis
motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan
emosional.
Disamping motivasi mendasari seseorang untuk
melakukan keputusan pembelian maka akan dipengaruhi
juga oleh persepsinya terhadap apa yang
diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya
setelah melakukan persepsi terhadap keputusan
apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) Perception
is process by which an individuals selects,
organizers, and interprets stimuli into the a
meaningfull and coherent picture of the world.
Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu
proses yang membuat seseorang untuk memilih,
mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-
rangsangan yang diterima menjadi suatu
JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.10, NO. 1, MARET 2008: 30-37
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
32
gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Sedangkan Kotler dan Amstrong (1996:156) mengemukakan
bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi
seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda,
hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap
berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi
akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam
mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki.
Salah satu cara untuk mengetahui perilaku
konsumen adalah dengan menganalisis persepsi
konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen
kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang
menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun
ancaman bagi produk kita.
Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang
dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan
untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang
menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk
merespon dengan cara yang menguntungkan atau
tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins
(2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau
penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau
suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora
(2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen
yaitu 1) Cognitive component: kepercayaan
konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Yang
dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin
positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu
produk maka keseluruhan komponen kognitif akan
mendukung sikap secara keseluruhan. 2) Affective
component : emosional yang merefleksikan perasaan
seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek
tersebut diinginkan atau disukai. 3) Behavioral
component: merefleksikan kecenderungan dan
perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana
komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan
suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta
(2004:217); komponen kognitif merupakan kepercayaan
terhadap merek, komponen afektif merupakan
evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut
maksud atau niatan untuk membeli. Hubungan ketiga
tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada
setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja
semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh
para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen
dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen
organisasional atau konsumen industrial. Konsumen
akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau
untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional
terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang
dan lembaga non profit, tujuan pembeliannya
adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Perilaku konsumen dalam
proses pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya,
usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Kotler
(2000:170-176) konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian ada lima tahapan yaitu: 1)
pengenalan masalah, 2) pencarian informasi, 3)
evaluasi alternatif, 4) keputusan pembelian, 5)
perilaku pasca pembelian. Tahapan tersebut dapat
digambarkan seperti Gambar 2.
Komponen kognitif
(Kepercayaan terhadap merek)
Komponen afektif
(Evaluasi merek)
Komponen konatif
(Niatan untuk membeli)
Gambar 1. Hubungan Antara Ketiga Komponen
Sikap
Keputusan Pembelian
Pengenalan masalah
Evaluasi alternatif
Pencarian informasi
Perilaku pasca pembelian
Gambar 2. Model Proses Keputusan Pembelian
Kerangka Konseptual
Motivasi (X1)
Persepsi (X2)
Sikap (X3)
Keputusan Pembelian (Y)
Gambar 3. Kerangka Konseptual
Wahyuni: Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
33
Hipotesis
Motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh
terhadap keputusan pembelian persepsi konsumen
berpengaruh terhadap keputusan pembelian sikap
konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
serta karakteristik obyek yang diteliti dapat diklasifikasikan
sebagai penelitian yang menggunakan
hipotesis. Penelitian ini berdasarkan fakta yang ada di
masyarakat tentang pemilihan alat transpotasi roda
dua yaitu sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan
Surabaya Barat.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data interval,
dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil
sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai
jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka
yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju,
3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju).Sedangkan
sumber data yang digunakan adalah bersifat primer.
Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan
kepada responden di Kawasan Surabaya Barat yang
terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Kecamatan
Asemrowo, Sukomanunggal, Tandes, Benowo,
Pakal, Lakarsantri dan Sambikerep.
Identifikasi Variabel
Independent Variable:
Dalam penelitian ini variabel bebas ada tiga
sebagai berikut:
− Motivasi Konsumen (X1)
− Persepsi Konsumen (X2)
− Sikap Konsumen (X3)
Dependent Variable
− Keputusan Pembelian (Y)
Definisi Operasional
Motivasi Konsumen : Adalah kekuatan penggerak
dalam diri konsumen yang
memaksa bertindak untuk
memenuhi apa yang diinginkan
atau dibutuhkan
Persepsi Konsumen : Tanggapan konsumen terhadap
keberadaan suatu obyek
atau produk yang menjadi
pilihannya
Sikap Konsumen : Penilaian evaluatif konsumen
terhadap suatu obyek atau
produk yang diminati
Keputusan Pembelian: Pilihan akhir yang dilakukan
oleh konsumen dalam memenuhi
keinginan atau kebutuhannya
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah random sampling pada masyarakat pembeli
dan pengguna sepeda motor Merek “Honda” di
Kawasan Surabaya Barat. Jumlah sampel menggunakan
sampel besar yaitu > 30 (Djarwanto, 1999 : 4)
yaitu 125 orang. Menurut Nazir (1998:221) jumlah
sampel ditetapkan atas pertimbangan pribadi, dengan
catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili
populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu.
Teknik Analisis Data
Untuk perhitungan statistik dalam penelitian ini
digunakan program SPSS adapun teknik analisis data
diuraikan sebagai berikut:
− Analisis Regresi Linier Berganda
− Koefisien Determinasi Berganda (R2)
− Koefisien Korelasi Berganda ( R )
− Koefisen Korelasi Parsial ( r )
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Uji Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas konstrak. Menurut Azwar (2001:67);
pengujian validitas konstrak diutamakan dalam
pengembangan dan evaluasi terhadap suatu konsep
dan teori.Validitas digunakan untuk menguji kesahihan
atau ketepatan alat ukur, apakah memperoleh
informasi sesuai dengan yang diharapkan. Dari
perhitungan yang ada didapatkan hasil sebagai berikut
pada lampiran Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4.
Dari tabel validitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen
dan Keputusan Pembelian dapat menjelaskan
bahwa pertanyaan yang ada di dalam variabel tersebut
dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur (tingkat
signifikan α = 0,05, nilai sig.2-tailed = 0,000 < α =
0,05) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.10, NO. 1, MARET 2008: 30-37
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
34
Tabel 1. Validitas Motivasi Konsumen
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Nilai Sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1 Saya terdorong membeli sepeda motor merek Honda
karena kualitasnya terjamin
0,905 0,000 Valid (Sahih)
2 Saya membeli sepeda motor merek Honda harga
purna jualnya tinggi dibandingkan dengan merek
lain
0,656 0,000 Valid (Sahih)
3 Sepeda motor merek Honda nyaman pemakaiannya 0,837 0,000 Valid (Sahih)
4 Harga sepeda motor merek Honda terjangkau oleh
masyarakat
0,895 0,000 Valid (Sahih)
5 Model sepeda motor merek Honda bervariasi dan
tidak ketinggalan jaman
0,971 0,000 Valid (Sahih)
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 2. Validitas Persepsi Konsumen
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Nilai Sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1 Suara mesin sepeda motor Honda halus 0,885 0,000 Valid (Sahih)
2 Menggunakan sepeda motor merek Honda
menaikkan rasapercaya diri
0,824 0,000 Valid (Sahih)
3 Daya tahan mesin sepeda motor merek Honda
nyaman
0,957 0,000 Valid (Sahih)
4 Bahan bakar sepeda motor merek Honda irit 0,896 0,000 Valid (Sahih)
5 Mesin sepeda motor merek Honda stabil dalam
pemakaian jarak jauh
0,854 0,000 Valid (Sahih)
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 3. Validitas Sikap Konsumen
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Nilai Sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1 Model lampu sepeda motor Honda sesuai dengan
trend masa kini
0,908 0,000 Valid (Sahih)
2 Model knalpot sepeda motor Honda lebih ramping 0,723 0,000 Valid (Sahih)
3 Kombinasi warna sepeda motor Honda serasi 0,917 0,000 Valid (Sahih)
4 Striping stikernya sesuai dengan desain masa kini 0,905 0,000 Valid (Sahih)
5 Felg yang bervariasi 0,750 0,000 Valid (Sahih)
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 4. Validitas Keputusan Pembelian
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Nilai Sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1 Tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda
motor kecuali merk Honda
0,932 0,000 Valid (Sahih)
2 Semua keluarga membeli dan memiliki sepeda
motor merek Honda
0,731 0,000 Valid (Sahih)
3 Informasi tentang kualitas sepeda motor merek
Honda sudah memasyarakat
0,925 0,000 Valid (Sahih)
4 Sparepart sepeda motor merek Honda mudah
didapatkan
0,758 0,000 Valid (Sahih)
5 Pemberian bonus yang menarik dalam pembelian
sepeda motor merek Honda
0,874 0,000 Valid (Sahih)
Sumber: Olahan Komputer
Wahyuni: Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
35
Uji reliabilitas
Uji realibilitas dimaksudkan untuk menunjukkan
tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup akurat,
stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin
diukur. Perhitungan dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS 11,0 dengan menggunakan
metode konsistensi internal melalui teknik analisis
varian dari Alpha Cronbach (α > 60%). Hasil uji
realibilitas keempat variabel dapat digambarkan
sebagi berikut dalam lampiran Tabel 5, Tabel 6, Tabel
7, Tabel 8.
Dari tabel Relibilitas Motivasi, Persepsi, Sikap
Konsumen dan Keputusan pembelian hasilnya
koefisien cronbach Alpha lebih besar dari 60 % (0,60)
artinya semua pertanyaan yang ada pada masingmasing
variabel tidak ada yang tidak reliabel dan
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan garis linier berganda dihitung untuk
mencari hubungan dan pengaruh variabel bebas
terhadap variabel tergantung. Berdasarkan pengolahan
pada program SPSS 11,0 maka persamaan
regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = 7,380 + 0,393 X1 + 0,142X2 + 0,037 X3
dimana:
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Motivasi Konsumen
X2 = Persepsi Konsumen
X3 = Sikap Konsumen
Persamaan regresi berganda tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: Kostanta positif sebesar
Tabel 5. Realibilitas Motivasi Konsumen
No Pertanyaan Cronbach Alpha
if item Deleted
Cronbach
Alpha
Kesimpulan
1 Saya terdorong membeli sepeda motor merek Honda
karena kualitasnya terjamin
0,930 0,949 Reliable
2 Saya membeli sepeda motor merek Honda harga purna
jualnya tinggi dibandingkan dengan merek lain
0,935 0,949 Reliable
3 Sepeda motor merek Honda nyaman pemakaiannya 0,919 0,949 Reliable
4 Harga sepeda motor merek Honda terjangkau oleh
masyarakat
0,923 0,949 Reliable
5 Model sepeda motor merek Honda bervariasi dan tidak
ketinggalan jaman
0,934 0,949 Reliable
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 6. Realibilitas Persepsi Konsumen
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Cronbach
Alpha
Kesimpulan
1 Suara mesin sepeda motor Honda halus 0,940 0,952 Reliable
2 Menggunakan sepeda motor merek Honda
menaikkan rasapercaya diri
0,944 0,952 Reliable
3 Daya tahan mesin sepeda motor merek Honda
nyaman
0,926 0,952 Reliable
4 Bahan bakar sepeda motor merek Honda irit 0,921 0,952 Reliable
5 Mesin sepeda motor merek Honda stabil dalam
pemakaian jarak jauh
0,939 0,952 Reliable
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 7. Realibilitas Sikap Konsumen
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Cronbach
Alpha
Kesimpulan
1 Model lampu sepeda motor Honda sesuai dengan
trend masa kini
0,930 0,944 Reliable
2 Model knalpot sepeda motor Honda lebih ramping 0,942 0,944 Reliable
3 Kombinasi warna sepeda motor Honda serasi 0,929 0,944 Reliable
4 Striping stikernya sesuai dengan desain masa kini 0,936 0,944 Reliable
5 Felg yang bervariasi 0,942 0,944 Reliable
Sumber: Olahan Komputer
JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.10, NO. 1, MARET 2008: 30-37
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
36
7,380 mempunyai arti keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 7,380 jika variabel motivasi,
persepsi dan sikap konsumen konstan. Sedangkan
koefisen regresi pada Motivasi berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian sebesar 0,393 dan
persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian sebesar 0,142 serta variabel sikap
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
sebesar 0,037. Hasil Regresi dapat disajikan sebagai
berikut dalam lampiran Tabel 9, Tabel 10.
Koefisen determinasi berganda (R2) sebesar
0,947 menunjukkan bahwa sumbangan efektif
variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen
secara signifikan terhadap keputusan pembelian
sebesar 94,7 % sedangkan sumbangan dari variabel
lain sebesar 5,3 persen. Dengan menggunakan taraf
signifikan (α) = 5 % diperoleh F hitung = 730,302
lebih besar dar F tabel 2,427, jadi secara bersamasama
terdapat pengaruh secara signifikan variabel
motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap
keputusan pembelian. Sedangkan koefisen korelasi
berganda (R) sebesar 0,973 dapat diartikan bahwa
antara variabel Motivasi, persepsi dan sikap konsumen
secara signifikan mempunyai hubungan yang
baik terhadap keputusan pembelian
Koefisien korelasi parsial (r) digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan variabel bebas motivasi,
persepsi dam sikap konsumen secara parsial
terhadap variabel terikat. Berdasarkan uji – t dengan
taraf signifikan (α) = 5% didapatkan hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat sebagai berikut:
motivasi terhadap keputusan pembelian sebesar
16,70%. Persepsi terhadap keputusan pembelian
sebesar 16,63% dan sikap terhadap keputusan
pembelian sebesar 16,09%. Dalam hal ini yang paling
erat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
adalah motivasi konsumen setelah itu persepsi
konsumen.
Dari analisis data ternyata secara bersama-sama
variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebih
besar dari t tabel 730,302 > 2,427 Sig. = 0,000 lebih
kecil dari dengan α = 0,05 seperti yang dikatakan oleh
Kotler, Amstrong (2003 : 200) unsur yang terdapat
pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk
melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimaksud
adalah dorongan, persepsi dan sikap terhadap
kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh secara
bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara
Tabel 8. Realibilitas Keputusan Pembelian
No Pertanyaan Korelasi item terhadap
total korelasi
Cronbach
Alpha
Kesimpulan
1 Tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda
motor kecuali merk Honda
0,907 0,923 Reliable
2 Semua keluarga membeli dan memiliki sepeda
motor merek Honda
0,900 0,923 Reliable
3 Informasi tentang kualitas sepeda motor merek
Honda sudah memasyarakat
0,916 0,923 Reliable
4 Sparepart sepeda motor merek Honda mudah
didapatkan
0,906 0,923 Reliable
5 Pemberian bonus yang menarik dalam pembelian
sepeda motor merek Honda
0,895 0,923 Reliable
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 9. Hasil Regresi
Variabel Kep.Pembelian Uji-F Uji-t F hitung F tabel T hitung t tabel r R2 R
Motivasi 0,393 2,072 1,975 16,70 %
Persepsi 0,142 2,159 1,975 16,63 %
Sikap 0,032
730,302 2,427
2,153 1,975 16,09 %
0,947 0,973
Sumber: Olahan Komputer
Tabel 10. Anova
Sumber Variasi Df Jumlah kuadrat Rataan Kuadrat F-hitung Sig
Regresi
Residual
3
163
126,123
7,030
31,541
0,043
730,302 0,000
Total 166 133,153
Sumber: Olahan Komputer
Wahyuni: Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAN
37
parsial melalui uji t yang mana masing-masing T
hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel
dengan rincian sebagai berikut: T hitung. Motivasi =
2,072 Persepsi = 2,159 dan Persepsi = 2,153 lebih
besar dari t tabel = 1,975. Berdasarkan analisis data,
maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan
motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor
Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat terbukti
kebenarannya.
KESIMPULAN
Motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang
(konsumen) dalam melakukan pembelian
karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki
misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan
pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan.
Peran persepsi konsumen akan mempengaruhi pula
terhadap keputusan pembelian, hal ini wajar karena
setiap orang akan memiliki persepsi yang berbedabeda
terhadap suatu obyek oleh karena itu keputusan
pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul
persepsi positif terhadap barang yang akan dibelinya.
Persepsi tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa
saja yang melekat pada suatu produk yang dapat
menimbulkan kepuasan dan kenyamanan pada
konsumen. Sikap merupakan stimulus yang dapat
menyebabkan konsumen tertarik membeli suatu
barang, tentunya sikap yang muncul adalah yang
positif misalnya: kepercayaan, emosional unuk
memiliki suatu barang dengan kesadaran tinggi
terhadap untung dan ruginya. Menurut Guiltinan, Paul
(2001: 423) mengatakan bahwa konsumen akan
menjatuhkan pilihannya terhadap barang yang dibeli
didorong oleh lingkungan teknologi, budaya dan
ekonomi yang terjadi.
Implikasi
Bagi pengusaha atau produsen sepeda motor
Merek Honda harus selalu memperhatikan perilaku
konsumen yang setiap saat akan berubah-ubah karena
tuntutan gaya hidup, kenyamanan dan keamanan serta
citra pemakainya. Untuk mempertahankan posisi di
pasar, harus selalu melakukan market research
terhadap produk pesaing yang beredar di pasar dan
harga yang ada serta adanya program paket-paket
yang dapat menarik konsumen. Menurut Muhammad
(2004:122) dalam mengantisipasi kondisi pasar dapat
menggunakan growth strategy yaitu mengembangkan
pasar yang telah dimiliki jika pangsa pasar yang ada
masih luas. Hal yang harus mejadi perhatian adalah
kepuasan konsumen pada pasca pengambilan
keputusan untuk membeli produk yang kita tawarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Syaifuddin, 2001, Reliabilitas dan Validitas,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Djarwanto, 1999, Statistik Nonparametrik, BPFE
Yogyakarta.
Guiltinan, Joseph P, Paul, Gordon W. 2001,
Manajemen Pemasaran, Strategi dan Program.
Handoko, Hani, 2001, Manajemn Personalia dan
Sumber Daya Manusia Edisi Ketujuh,
Yoyakarta, Penerbit BPFE.
Kotler, Philip, 2000, Marketing Management: Analysis,
Planning, Implementation and Control,
Ninth Edition, Prentice Hall, Inc, Upper Saddle
River, New Jersey.
Kotler, Philip, Amstrong, Garry 1996, Priciple of
Marketing, Ninth Edition, Prentice Hall, Inc
Upper Saddle River, New Jersey.
________ , 2003, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi
Kesembilan PT Indeks, Kelompok Gramedia.
Loudon, David L and Albert J. Della Bitta, 2004,
Consumer Behavior Concepts and Appications.
Third Edition Singapore, MC Graw Hill
Inc.
Muhammad, Suwarsono, 2004, Manajemen Strategik,
Konsep dan Kasus, Edisis ketiga, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Nazir, 1998, Pengantar Metode Statistika Cetakan ke
sembilan, Lembaga Penelitian Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.
Robbins, Stephen, 2006, Perilaku Organisasi, 2006
Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok
Gramedia.
Sanjaya, S. P, 2007, Pengaruh Persepsi dan Sikap
Konsumen terhadap Keputusan Pembelian
Mobil Daihatzu Xenia, UWM Surabaya.
Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk, 2000,
Consumer Behavior, 7th Edition, Prentice Hall
Inc, Upper Saddle River, New Jersey.
Sigit, Soehardi, 2002, Pemasaran Praktis, edisi ketiga,
Yogyakarta, BPFE, Yogyakarta.
Simamora, Henry, 2002 Sumber Daya Manusia,
STIE YKPN, Yogyakarta.
Solomon, Micahel R, Bamossy dan Elnora W,
Askrgaard, 2002, Marketing Real People Real
Choice, 2rd Edition, Prentice Hall Inc, Upper
Saddle River, New Jersey.
Swasta, Basu dan Handoko, T.Hani, 2000, Manajemen
Permasaran Analisis Perilaku Konsumen,
edisi kedua Liberty, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar